Minggu, 15 Maret 2015

Debar nostaljik

Debar nostaljik

Aku masih teringat hal yang sama sejak pertama berjumpa. Dari sudut pandangan yang berbeda kita saling sapa. Walau hanya hitungan detik dan pergi tiba2. Aku masih merasakan debaran yang sama meski jarang berjumpa.

Hari2 yang mestinya aku lewati sering kali terhenti tiba2. Mengapa?? Aku masih mengingat bayangan waktu itu. Dari sesuatu yang tak aku tahu. Angin yang berhembus menghempas dada membuatku selalu ingin kembali pada waktu yang lalu.

Mimpi di setiap malam tidurku untukmu. Pertanda dari perasaan aneh yang ku rasa kenapa engkau hentikan dan memutuskan pergi sekarang. Rasanya begitu sejuk di dalam dadamu tapi dadaku begitu sesak membuatku sulit bernafas.

Selalu ku sadari dalam diriku yang tak selalu sempurna di mata orang. Hal bodoh bagiku yang tidak menyadari hal yang seharusnya. Aku bodoh dan sangat bodoh untuk selalu menjadi pengagum hidupmu setiap waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar