Rabu, 25 Februari 2015

"Deja vu"

"Deja vu"

Gugurlah permohonan hari ini dari malam yg sunyi. Di balik tirai kehidupan yg gelap dan sulit tertebak. Mengkhayal lagi apa yg terjadi besok dan seterusnya. Tapi teringat lagi di atas bintang2 yg membentuk sudut hari yg lalu. Debar nostaljik yg terbayang dalam ingatan.

 Mengajakku melihat lagi saat dulu. Saat dunia menjauh dari genggaman yg seharusnya dan menginjaknya. Terasa sesak dada saat itu ingin rasanya meluapkan tapi sulit. Menjaga perasaan orang lain lebih penting dari ego semata. Walau harus menyembunyikan perasaan yg orang lain tak tau. Tapi itu penting. Karena mereka masih bisa tersenyum di depan dunia. Jika aku menangis aku pasti menghancurkannya. Suara angin yg menghempas perasaan di dada. Menguatkan perasaan sebelumnya. Selalu ingat bahwa kebahagiaan masih banyak dari hari2 yg menyedihkan. Cahaya bulan malam ini bagai penerang menghadapi esok hari. Menjadi pedang yg menumpas ke egoisan kehdupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar